Selasa, 22 Maret 2016

Makanan Khas Sulawesi Tenggara

Indonesia memamg kaya akan makanan khasnya, mulai dari makanan khas dari sabang hingga merauke banyak sekali juga beragam hasil karya cipta makanan khas daerah.

Mulai dari sabang yang terkenal dengan kari kambing, mie aceh dll, dan menjelajah ke pulau jawa yang juga banyak sekali ragam makanan khas nya, nah kali ini kita akan membahan makanan khas Sulawesi Tenggara Yang terkenal, sudah tahukah makanan khas yang ada di Sulawesi Tenggara? mugkin bagi anda yang berasal dari daerah tersebut pasti sudah mengenal dan menjadi sajian hari-hari anda.

Untuk orang indonesia semuanya berikut ini mari kita simak makaan khas sulawesi tenggara yang terkenal, di antaranya yang paling enak adalah soami, kambalu, yang tentunya mempunyai rasa yang khas dan patut untuk di cicipi, simak berikut ini:

1. Kasoami Khas Sulawesi Tenggara (Daerah Buton dan Wakatobi)


7 Makanan Khas Sulawesi Tenggara Yang Terkenal
Makanan khas dari sulawesi tenggara yang pertama ini merupakan makanan yang terbuat dari ubi. yaitu kasoami, Kasoami ini mempunyai rasa yang khas tentunya sangat enak bila dinikmati dengan ikan asin. dalam proses membuatnya, Biasanya untuk menikmati makanan ini di santap dengan lauk Ikan kering, ikan bakar, sayuran dan bahkan bisa juga dimakan saat menikmati minuman teh.

2. Kabuto Khas Sulawesi Tenggara

7 Makanan Khas Sulawesi Tenggara Yang Terkenal
Kabuto merupakan makanan khas sulawesi tenggara yang terdapat di daerah Muna dan Buton, Makanan ini terbuat dari bahan dasar ubi kayu atau singkong yang telah dikeringkan dan dibiarkan berjamur. Dalam jangkau lama disimpan dalam keadaan kering maka akan makin enak rasa dan aroma makanan ini kala disantap. Untuk menambah gurih biasanya dicampur kelapa parut dan ditambah menu ikan asin goreng sebagai lauknya.

3. Lapa-lapa Khas Sulawesi Tenggara

7 Makanan Khas Sulawesi Tenggara Yang Terkenal
Lapa-lapa ini makanan khas sulawesi tenggara yang mempunyai cita rasa gurih, sebagai pelengkap biasanya lapa-lapa ini di santap dengan ikan kaholeonarore (ikan asin), dalam pengolahan lapa-lapa ini berasnya dimasak bersama-sama santan, hingga setengah matang kemudian diangkat dan didinginkan, kemudian direbus namun sebelum di rebus di bungkus dulu pake janyr..

4. Luluta Khas Sulawesi Tenggara (Daerah Wangi-wangi)
5. Heb'atu Khas Sulawesi Tenggara (Daerah Wangi-wangi)
6. Gule-gule Khas Sulawesi Tenggara (Daerah Wangi-wangi)
7. Susuru Khas Sulawesi Tenggara (Daerah Wangi-wangi)

8. Sinonggi Khas Sulawesi Tenggara

Sinonggi Khas Sulawesi Tenggara
Sinonggi ini merupakan makanan khas suku Tolaki dari Sulawesi Tenggara yang terbuat dari pati sari sagu. Suku Tolaki ini mempunyai tradisi menyantap sinonggi bersama-sama yang disebut mosonggi. Bagi Suku Tolaki, sinonggi adalah makanan pokok yang sekarang telah mengalami pergeseran makna dan bersaing dengan nasi.

9. Sate Gogos Pokea Khas Sulawesi Tenggara

Sate Gogos Pokea Khas Sulawesi Tenggara
Sate gogos pokea adalah sate yang terbuat dari bahan dasar kerang, nama pokea sendiri merupakan nama lokal untuk kerang. sate kerang ini disajikan memakai bumbu apa apa (hanya kerang rebus lalu ditusuk bambu) atau kadang dibuat seperti bumbu bacem manis. Tapi sate pokea memakai bumbu dan agak pedas.

Nah cukup banyak kan makanan khas yang ada di sulawesi tenggara, jika anda berkunjung ke sulawesi jangan lupa untuk mencicipinya.

Sabtu, 19 Maret 2016

Wisata Sulawesi Tenggara

Kota Kendari merupakan ibukota propinsi Sulawesi Tenggara. Nama Kendari sendiri mungkin belum begitu terkenal daripada nama objek wisatanya yang sudah melanglang buana. Nah, dari sini pasti anda sudah tahu keindahan tempat wisata apa saja yang tersembunyi di Kota Kendari.
Beberapa tempat wisata di Kendari bahkan sudah menyihir banyak wisatawan asing untuk datang menikmati taman bawah lautnya yang luar biasa menakjubkan. Namun, bukan hanya itu saja objek wisata yang terkenal di Kendari ataupun di Sulawesi Tenggara. Ada banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi. Wisata sejarah, wisata budaya dan wisata bawah laut di kota Kendari berikut wajib anda kunjungi ketika anda berlibur ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Air Terjun Moremo
Keindahan Air Terjun Moremo di Kendari
Air terjun ini terletak di kawasan hutan Suaka Alam Tanjung Peropa, sekitar 60 km dari pusat Kota Kendari. Untuk menuju tempat ini dibutuhkan angkutan udara ke Tanjung Peropa. Air terjun Moramo sendiri adalah jenis air terjun cascade atau bertingkat. Air jernih dan suasanya yang masih alami membuat tempat ini sangat cocok untuk anda yang mendambakan kesunyian dan ketenangan saat liburan.
Hutan Suaka Tanjung Peropa sendiri terkenal sebagai cadangan baru marmer terbesar di dunia, dan terbesar untuk Indonesia. Anda bisa memanjat ke puncak air terjun tanpa khawatir akan terjatuh karena licin. Kenapa? Karena Air Terjun Moramo mempunyai batuan kapur yang tidak licin jadi anda bisa naik ke puncak tingkat tertinggi.
Benteng Istana Buton
Benteng Istana Buton di Kendari Sulteng
Benteng Istana Buton dinobatkan menjadi benteng terluas di dunia oleh Guiness book Of Records tahun 2006. Tidak banyak yang tahu mengenai benteng kesultanan Buton ini. Namun, kemegahan dan kondisinya masih sangat bagus. Masyarakat di sekitarnya lah yang menjaga situs ini.
Benteng Istana Buton berdiri di Kabupaten Bau Bau. Benteng ini melindungi satu kelurahan Melai yang hidup dalam lindungan benteng dari ancaman luar. Menurut masyarakat yang tinggal di sana, mereka sendiri masih keturunan orang istana Buton, karenanya, memelihara dan menjaga Benteng Buton ini wajib hukumnya.
Total ada sekirat 52 meriam yang menjaga 16 pos jaga di benteng Buton ini. Ada sekitar 12 pintu masuk untuk menuju benteng sendiri. Sungguh besar dan megah sekali. Selain itu, masyarakat Melai masih menaati adat istiadat yang dilakukan masyarakat Kesultanan Buton terdahulu. Begitu banyak kebudayaan dan upacara adat yang dijaga dan dilaksanakan dengan teliti di Melai.
Masuk ke Melai seperti masuk ke dunia yang berbeda. Uniknya, semua rumah di Melai harus dibuat panggung dengan pondasi kayu. Bila ada penduduk yang terlanjur membuat pondasi beton atau bata, maka mereka diharuskan untuk merubahnya ke rumah panggung.
Pantai Nambo
Keindahan Pantai Nambo Kendari Sulawesi Tenggara
Pantai Nambo adalah salah satu pantai terkenal dan menjadi objek wisata favorit di Kendari. Letaknya sendiri hanya sekitar 12 kilometer dari kota Kendari. Pantai ini berair jernih dengan gradasi warna yang menarik. Dari putih di tepian pantai yang bersinggungan dengan pasir putih, ke hijau muda yang cantik di perairan dangkal, lalu disambut biru gelap di perairan yang lebih dalam.
Ombaknya beriak tenang dan semilir angin laut membuat semuanya indah. Nyiur dan pohon yang tumbuh di pinggir pantai membuat suasana semakin indah. Pantai pasir putih dengan pemandangan indah ini saat ini tengah menjadi fokus pemerintah kota Kendari untuk dijadikan objek wisata.
Taman Laut Wakatobi
Pantai Wakatobi Kendari Sulawesi Tenggara
Satu lagi tempat wisata di Kendari yang wajib anda kunjungi adalah Taman Laut Wakatobi. Taman Laut Wakatobi ini sudah sangat terkenal di telinga penyelam dunia, baik dari Indonesia sendiri maupun penyelam asing. Semua penyelam di dunia pasti sangat memimpikan bisa berenang di dalam laut Wakatobi. Pantai pantai indah berpasir putih dengan keindahan yang terbenam dalam lautannya, telah menyihir banyak orang untuk datang. Taman laut Wakatobi konon menjadi salah satu Taman Laut terindah di dunia dengan kelengkapan koleksi Terumbu Karang dan Ikan ikan langka di dalamnya.




Kurikulum Pendidikan Tahun 1968


                                    Kurikulum 1968
1.      Landasan Pengembangan
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan  upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Setelah kurikulum tahun 1964, pemerintah mengeluarkan kurikulum Taman Kanak-kanak yang lebih disempurnakan yaitu kurikulum tahun 1968 yang menjadi pedoman resmi bagi penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak di Indonesia. Penyempurnaan ini dilakukan karena pemerintahan Republik Indonesia mulai melakukan pembenahan dan pentaan kembali dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan khususnya pada Pendidikan Prasekolah dilakukan berbagai upaya pembenahan dan peninjauan konsep dan praktek penyelenggaraan pendidikan prasekolah. Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, pemerintah memperkenalkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 1968, dimana pada kurikulum tersebut isi kurikulum yang dibahas mencakup segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pendidikan dalam arti luas yang mencakup :
A.    silabus,
B.     Contoh Pelaksanaan,
C.     Organisasi Taman kanak-kanak: intern dan ekstern,
D.    Perlengkapan,
E.     Guru/pegawai,
F.       Administrasi, dan
G.     Evaluasi.
Kurikulum 1968 ini dikembangkan dengan berlandaskan pada asas-asas kurikulum  yang disesuaikan dengan hakekat dan tujuan Taman Kanak- kanak. Landasan tersebut mencakup dasar filosofis yaitu pancasila, dasar psikologis anak usia TK, dasar sosiologis dimana anak sudah harus belajar unthuk menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya, dan dasar organisatoris yaitu penentuan jenis kurikulum yang sesuai dan cocok untuk anak usia TK.
Landasan hukum penyelenggaraan Taman Kanak-kanak adalah sebagai berikut: Pengadaan Taman Kanak-kanak didasarkan atas Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 juncto No. 12 Tahun 1954 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah. Pasal-pasal yang penting yang ada hubungannya dengan pendidikan di Taman Kanak-kanak yaitu:
a.       Pasal 3 tentang tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang dernokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat
b.      Pasal 4 yang menjelaskan bahwa pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila/Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia
c.       Pasal 5 yang menjelaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah bahasa pengantar di sekolah-sekolah Republik Indonesia dan bahasa daerah dapat diberikan sebagai bahasa pengantar di Taman Knak-kanak dan tiga kelas rendah sekolah dasar
d.      Pasal 6 yang menjelaskan pembagian pendidikan pengajaran menurut jenisnya yaitu:
 a. Pendidikan dan pengajaran Taman Kanak-kanak
b. Pendidikan dan pengajaran rendah 
c. Pendidikan dan pengajaran menengah 
d. Pendidikan dan pengajaran tinggi.
e. Pendidikan dan pengajaran Iuar biasa diberikan secara khusus  bagi anak-anak yang membutuhkan.
2.      Maksud dan Tujuan 
Pada Kurikulum 1964 individu yang diharapkan adalah individu yang dapat hidup sebagai makhluk sosial yang dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungannya, sedangkan  pada kurikulum 1968 penekanannya lebih kepada perkembnagan individu anak. Tujuan pendidikan pada kurikulum 1964 yang bertujuan menciptakan masyarakat sosialis Indonesia dihapus, pendidikan pada masa ini lebih ditekankan untuk membentuk manusia pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran (subject matter): kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan jumlah pelajarannya 9 yang memuat hanya mata pelajaran pokok saja. Pada kurikulum 1968 jelas bahwa pendidikan dimaksudkan untuk memberikan kemungkinan untuk:
a.       Mengembangkan semua aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan anak, sebagai individu yang khas
b.      Memupuk sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti yang dimiliki oleh orang dewasa yang dicita-citakan
c.       Memupuk kemampuan-kemanpuan dasar yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut
Berdasarkan hal tersebut dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,  maka tujuan umum dan tujuan khusus Taman Kanak-kanak sebagai berikut: 
1)      Tujuan umum: mernbentuk manusia Pancasila sejati, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang cakap, sehat, dan terampil, serta bertanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat dan negara.
2)      Tujuan khusus.
a)      Memberikan kesempatan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan jasmaniahnya dan rohaniabnya serta mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya secara optimal, sebagai individu yang khas.
b)      Memberi bimbingan yang saksama agar anak memiliki sifat- sifat dan kebiasaan yang baik sehingga mereka dapat diterima oleh masyarakatnya.

3.      Isi Program Kegiatan
Pada Kurikulum 1968 seluruh kegiatan pendidikan di TK dibagi dalam 8 bidang yaitu:
a.       Bidang Penerapan pancasila
Bidang Penerapan Pancasila dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan anak dan melayani aspek perkembaannya di mana asas-asas Pancasila merupakan pegangan dan memberikan arahan akan tercapainya tujuan umum pendidikan TK yaitu manusia Pancasilais sejati. Bidang penerapan pancasila ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu pendidikan ketuhanan, pendidikan budi pekerti, pendididkan kesejahteraan keluarga, pendidikan kewargaan negara. Pendidikan ketuhanan yang maha Esa dimaksudkan untuk menanamkan dan memupuk kepercayaan akan adanya Tuhan yang maha Esa serta kasih sayang terhadap segala ciptaan Nya, cinta kasih kepada sesama, toleransi keragaman agama.
b.      Bidang bermain/kegiatan bebas
Bidang bermain bebas perlu diasakan karena sesuai dnegan kebutuhan anak untuk bermain atau melakukan kegiatan-kegiatan secara bebas menurut kehendak hatinya. Selain itu, bermain mengandung unsur  pedagogis yang besar maka bermain/kegiatan bebas mendapat tempat yang penting dalam pendidikan TK. Jenis bermain.kegiatan bebas meliputi bermain/kegiatan bebas di luar dan bermain/kegiatan bebas di dalam.
c.       Bidang pendidiikan bahasa
Setiap anak mempunyai kebutuhan untuk dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan keinginannya kepada orang lain dan itu dilakukan dengan bahasa. Maka di TK perlu ada bidang kegiatan yang dimasudkan untuk mengembangakan kemampuan berbahasa yang antara lain mencakup kemampuan bercakap-cakap, bercerita, sandiwara boneka, dramatisasi, mengucapkan syair
d.      Bidang pendidikan alam sekitar
Setiap anak mempuyai keinginan untuk berekplorasi atau menyelidiki dan mendapatkan pengalaman dari lingkungannya atau alam sekitarnya. Oleh karena itu, dalam pendidikan di TK dilakukan kegiatan eksplorasi untuk memperkenalkan kepada anak tentang manusia dan pekerjaannya yang hidup dalam lingkungananak, binatang-binaang, tumbuh-tumbuhan dan benda- benda yang ada dan manfaatnya bagi manusia. Bidang pendidikan alam sekitar dibagi dalam 2 jenis yaitu sosial studis (mengenai manusia) dan nature studies (mengenai binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda)
e.       Bidang pendidikan jasmani
Kebituhan anak meliputi kebutuhan jasmani dan rokhani, aspek perkembagannyapun meliputi aspek perkembagan jasmani yang ditekankan pada pengembangan otot-otot kasarnya dan keterampilan jasmaninya. Karena anak TK adalah yang sedang dalam masa pertumbuhan maka pendidikan jasmani sangat diperlukan. Jenis bidang pendidikan jasmani meliputi bermain dan senam kanak-kanak. 
f.       Bidang ungkapan kreatif/seni
Anak uia TK mempunyai kebutuhan untuk mengapresiasikan perasaannya dan pikirannya dengan berbagai  cara menurut ciptaan anak sendiri. Dalam mengepresikan  dirinya anak dapat menghayati berbagai emosi  seperti perasaan estetis (keindahan). Oleh karena itu dalam pendidikan TK perlu memberi kesempatan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan berekspresi tersebut mellaui kegiatan ungkapan kreatif. Salah satu caranya melalui ungkapan kreatif kesenian yang dijabarkan dalam jenis ungkapan kreatif kesenian dengan media kreatif dan apresiasi musik.
g.      Bidang sosial medis
Selain bidang pendidikan jasmani anak yang mementingkan pengembagan otot kasarnya, maka anak juga perlu dikembangkan tentang pemeliharaan kesehatannya. Bidang kesehatan ini dikembangkan di TK tidak hanya tanggungjawab guru sendiri tetapi merupakan kerjasama dan bantuan masyarakat (POM) dan dinas kesehatan. Bidang usaha sosial medis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pemeliharaan kesehatan oleh guru dan pemeliharaan kesehatan oelh staf kesehatan
h.      Bidang pendidikan skolastik
Kemampuan akan membaca, menulis dan berhitung merupakan salah satu kebtuhan bagi anak. Oleh akrena itu mellaui bidsnag pendidikan skolastik anak akan mendapat konsep menganai bilangan, menganal simbol-simbol (tulisan) dan koodinasi dari otot-otot mata serta tangannya untuk belajar menulis. Bidang pendidikan skolastik ini terdiri dari persiapan untuk pelajaran permulaan berhitung dan persiapan untuk pelajaran permulaan membaca- menulis. 
4.      Penyelenggaraan kegiatan
1)      Sistem Penyajian
Pelaksanaan kegiatan di TK yang berpedoman pada Kurikulum 1968 dilakukan dalam bentuk pembahasan unit-unit yang terintegrasi. Unit adalah “suatu kesatuan dari hal-hal yang berarti dalam lingkungan hidup anak, serta merupakan sumber pengetahuan bagi anak, untuk dijadikan pangkal bertolak bagi penyusunan rencana kegiatan secara sistematis dan disesuaikan dengan tujuan pendidikan” (Jakarta, 1968; 16). Unit merupakan bahan pendidikan/kajian yang diambil dari dunia anak dan mengandung arti bagi anak. Unit bukanlah suatu cabang ilmu tertentu tetapi merupakan suatu kesatuan yang bulat yang mengandung hal-hal yang perlu dipahami anak, masalah-masalah yang harus diteliti dan dipecahkan oleh anak.  Penentuan unit yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa kriteria seperti kebutuhan anak, arah perkembangan anak yang akan dituju, dan kesesuaiannya dengan tujuan pendidikan. 
2)      Bentuk Pengelompokkan dan Lama Pendidikan
TK  pada  masa Kurikulum 1968  telah membagi anak dalam kelompok umur dan hal tersebut juga masih dipertahankan pada kurikulum 1968.  Akan tetapi jika pada kurikulum 1964 pengelompokkan tersebut disebut dengan “kelas” maka pada kurikulum 1968 pengelompokkan tersebut dinamakan dengan “tingkat”. Makna tingkat disini adalah patokan umur, bukan tingkat penjenjangan.  Selain itu,  Ketiga tingkatan tersebut bukan merupakan keharusan untuk diadakan oleh setiap TK tetapi tergantung pada kebutuhan dan kemampuan TK tersebut untuk menyelengarakannya. 
Tingkatan tersebut  terdiri dari 3 tingkatan berdasarkan  umur  yaitu:
a)      Tingkat A: utuk umur 3 sampai 4 tahun
b)       Tingkat B: untuk umur 4 sampai 5 tahun
c)      Tingkat C: untuk umur 5 sampai 6 tahun

3)      Perencanaan Kegiatan
Dalam  rangka  pelaksanaan  kegiatan  sehari-hari guru perlu mempunyai persiapan. Persiapan tersebut mencakup persiapan mental, alat, dan persiapan tertulis.  Persiapan  mental  dimaksudkan  adalah  guru  perlu memiliki penguasaan dari bahan dan aktivitas yang disajikan dan siap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi sebagai reaksi anak terhadap kegiatan yang dilakukan.  Kesiapan  alat  dimaksudkan  pada saat kegitan tersebut akan dilakukan hendaknya alat yang akan digunakan sudah disiapkan. Sedangkan kesiapan tertulis adalah kesiapan yang dibuat guru sebagai pegangan dalam melaksanakan  kegiatan.  Persiapan  yang  dibuat  dapat  berbentuk  peraiapan untuk  waktu  panjang  (sekitar satu bulan)  dan persiapan untuk  pembinaan sehari-hari.  Persiapan yang disiapkan untuk waktu panjang  meliputi:
a)      Penentuan  unit. Unit ditentukan oleh guru dnegan mengambil dari lingkungan  hidup  anak  dengan  memprtimbangkan kebutuhan anak, keadaan tempat dan waktu di mana anak itu hidup.
b)      Perincian  tujuan-tujuan.  Setelah  unit terpilih dilakukan perincian dari tujuan-tujuan yang  diharapkan akan dicapai pada saat pembahasan unit
c)      Penentuan  pusat minat.  Pada saat penyajian, unit yang sudah ditentukan diuraikan  dalam  pokok-pokok  yang  diperkirakan sesuai  dengan minat anak. Pokok-pokok  ini disebut pusat minat. Setiap pusat minat disajikan dalam  jangka  waktu  yang  disesuaikan  dengan  batas  perhatian anak. 
4)      Prinsip Pelaksanaan Kegiatan
a)      Kurikulum  ini  memberikan penekanan pada kebebasan kepada anak dan lebih  mementingkan  pada  kegiatan kelompok, oleh karena itu meja dan kursi anak disusun dalam kelompok-kelompok. Jika diperlukan Meja dan kursi  yang  disiapkan  mudah  untuk dipindahkan  sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan di kelas. Oleh karena itu, meja dan kursi dibuat seringan mungkin.
b)      Pelaksanaan  kegiatan  untuk kegiatan bebas dan kegiatan terpimpin disusun dalam ruangan kelas. Tiap tingkat mempuyai sudut-sudut sendiri. Sudut-sudut  tersebut adalah sudut agama,  sudut  keluarga,  sudut  alam  sekitar/pengetahuan,  sudut kebudayaan,  sudut  pembangunan. 
5.      Evaluasi
a.       Untuk mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan maka dilakukan evaluasi yang teratur. Evaluasi dilakukan terhadap: Kurikulum yaitu untuk melihat keseuaian kurikulum dengan kebutuhan anak dan masyarakat, kesusianan kurikulum dengan tujuan umum dan khusus pendidikan TK. 
b.      Evaluasi juga dilakukan kepada anak didik untuk melihat kemajuan atau perkembangan anak dalam hal perkembangan jasmani, intelektualnya, emosionalnya dan sosialnya. Juga melihat kematangan anak untuk kesiapannya memasuki SD.  
c.       Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah juga dievaluasi yang meliputi kecakapan membina pekerjaan guru, kecakapan adaministratifnya, kecakapan teknis pendidikan, hubungan dengan guru, masyarakat, murid, rasa tanggungjawab terhadap TK yang dipimpinnya, bagaiamana mental dan kesehatannya. 
d.      Guru juga dievaluasi untuk memperoleh gambaran tentnag hubungannya dengan anak didiknya, dengan ekpala sekolahnya, dengan sesama tamnannya, dengan orang tua anak, maasyarakat sekitar, bagaimana kecakapannya dalam membina Tknya, bagaiman inisiatif dan kreatifitasnya, bagaimana rasa tanggungjawabnya terhadap tugas dan mental serta kesehatannya. 
e.       Perlengkapan/alat perlu dievaluasi terutama tentang cukup tidaknya alat yang digunakan untuk kelancaran kegiatan yang dilakukan, keseuaian perlengkapan/alat tersebut untuk anak, keseuaian alat dengan tujuan yang hendak dicapai, apakah ada lalat yang harus diubah, dan kesesuaian alat dengan dana yang tersedia
f.       Evaluasi dilakukan terhadap Orangtua murid untuk melihat dalam hal apakah TK melibatkan orang tua dalam kegiatan di TK, bagaiman keadaan sosial mereka rata-rata, bagaiman pendidikannya, bagaimana sikap mereka terhadap guru dan pendidikan yang diterima anaknya di TK, serta adakah POMG di sekolah?


Sumber : Pusat Kurikulum Sejarah Perkembangan Kurikulum