Senin, 24 April 2017

Model Fragmented




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan diperlukan model pembelajaran untuk memperlancar proses belajar mengajar. Ada berbagai macam model pembelajaran yang  sering digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satunya adalah model fragmented . Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran membantu anak untuk lebih aktif, semangat dan memahami pelajaran yang diberikan guru, serta tidak mudah bosan dan jenuh didalam kelas. Selain membantu anak, model pembelajaran juga dapat membantu guru agar lebih fokus dan terarah dalam penyampaian materi ke anak sehingga tercapai tujuan yang diharapkan
Model pembelajaran fragmented diharapkan agar peserta didik bisa mengikuti proses belajar dan hasil yang baik. Pendidik akan melihat bagaimana proses anak dalam mengikuti pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, apakah dia aktif atau pasif , mampu  berpartisipasi, antusias atau menyendiri, serta hasil yang didapatkan anak dalam belajar. Anak diharapkan dapat melakukan dan mengikuti proses dengan baik serta memperoleh hasil yang baik pula. Pendidikan bukan saja hanya mentransferkan ilmu semata tetapi membentuk karekterk anak dan moral secara lebih baik. Pendidik perlu menguasai secara holistic berbagai aspek baik itu pertumbuhan maupun perkembangan anak agar dapat memahami dan memberikan materi sesuai dengan kebutuhan anak

B.     Rumusan Masalah
      1.  Apakah pengertian model Fragmented?
      2.  Apakah kelebihan dan  kelemahan Model Fragmented?
3     Bagaimana implementasi model Fragmented dalam pembelajaran di PAUD?


C.     Tujuan
       1.      Untuk mengetahui pengertian model Fragmented
       2 .     Untuk mengetahui kelebihan dan  kelemahan model Fragmented
       3.      Untuk mengetahui implementasi model Fragmented di PAUD 
  



























BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Model Fragmented
Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Model fragmented merupakan pengaturan kurikulum tradisional yang menentukan disiplin ilmu yang terpisah dan berbeda. Model ini merupakan pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.  Artinya model ini memisahkan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain baik waktu, pelaksanaan pembelajaran meskipun pelajaran tersebut masih dalam inter disiplin ilmu. Di dalam kurikulum standar, berbagai mata pelajaran diajarkan secara terpisah dan sama sekali tidak ada usaha untuk menghubungkan dan menggabungkan pelajaran-pelajaran tersebut. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda serta mata pelajaran tersebut memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model fragmented ini menunjukkan pengintegrasian secara implisit di dalam satu displin ilmu tertentu (intra disiplin).  Di dalam masing-masing disiplin ilmu itu memiliki bagian-bagian atau bidang-bidang ilmu yang merupakan satu kesatuan dalam bidang ilmu tersebut. Misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesi terdapat lima aspek yaitu: Berbicara, menulis, menyimak, membaca, dan apresiasi sastra.
Dalam model fragmented terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajarannya yaitu sebagai berikut:

2.      Kelebihan Model Pembelajaran Terpadu “Fragmanted”
a.       Kemurnian suatu disiplin ilmu sangat tampak,
Satu bidang ilmu atau satu mata pelajaran yang diajarkan lebih fokus dan terarah serta dapat mengetahui secara lebih mendalam dan detail, tanpa ada pencampuran dari bidang ilmu yang lain.
b.      Guru menyiapkan pembelajaran sebagai seorang ahli dalam bidangnya yang menggali bidang studi secara luas dan mendalam,
Pendidik yang telah memiliki keahlian dibidang ilmu tersebut dituntut untuk lebih menguasai, mencari dan menggali  secara menyeluruh mengenai bidang ilmu tersebut sehingga diberikan kepada anak dengan lengkap dan jelas.
c.       Model tradisional ini memberikan wawasan yang jelas untuk setiap disiplin. Guru dapat dengan mudah menentukan prioritas dari bidang-bidang studinya,
Setiap guru mempunyai  strategi sendiri dalam memberikan ilmu sesuai dengan keahliannya, dengan tujuan agar anak lebih memahami dengan lebih mudah.
d.      Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran. Sehingga akan ada kepercayaan dari murid kepada guru bahwa ia adalah seseorang yang ahli pada bidangnya.
Bidang ilmu yang diberikan guru sesuai dengan keahliannya akan terlhat lebih berbeda dengan bidang ilmu lainnya secara jelas. Dalam hal ini anak dapat membedakan berbagai macam ilmu secara spesifik.

3.      Kekurangan Model Fragmented
Model pembelajaran terpadu jenis Fragmented ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a.       Anak tidak mampu membuat hubungan yang berkesinambungan antara berbagai macam bidang ilmu yang berbeda sehingga mereka tidak mampu membuat hubungan yang berbeda.
b.      Tidak efisien waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpisah-pisah.

4.      Implementasi Di Pendidikan Anak Usia Dini
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan anak usia dini adalah sebagai berikut:
Tema yang diajarkan adalah tema  “Binatang yang Hidup di Air” disini anak diajarkan untuk mengenal berbagai binatang yang hidup didalam air salah satunya adalah ikan. Setelah itu anak dikenalkan untuk melihat cirri-cirinya, apa makanannya, tempat tinggalnya. Serta anak di ajarkan untuk menyanyikan lagu ikan bersama – sama. Setelah itu anak di kenalkan dengan berbagai macam ikan misalnya ikan apa saja yang bisa di makan ,di jadikan binatang peliharaan.

Ikan
Ikan-ikan menari-nari dirumah kaca ini
Berenang-renang kesana sini
Sambil bercanda riang sekali
Ikan-ikan yang kusayangi
Ciptaan Ilahi.





















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Model Fragmented adalah model pembelajaran yang berbagai mata pelajaran di ajarkan secara terpisah. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara pelajaran yang satu dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dengan berbagai teknik atau metode yang berbeda. Di lain pihak dapat membantu anak untuk membedakan antara berbagi bidang ilmu secara spesifik. Tetapi di satu sisi anak menjadi lemah dalam menghubungkan antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lainnya. Hal ini dikarenakan Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.

















Daftar Pustaka

Mastarita Nova. 2013. Model-model Pembelajaran Terpadu. Di Unduh dalam Mastaritanova.blogspot.com/2013/03/model-model-pembelajaran-terpadu.hml?m=1 pada Tanggal 1 April 2017 Pukul 09:17
Resmini, Novi. Model-model Pembelajaran Terpadu pdf. Universitas Pendidikan Indonesia
Soenarko, Bambang. 2011. Konsep Pembelajaran Terpadu. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar